ads

Kesan Naik Kereta Api Bima Eksekutif Relasi Jakarta – Surabaya

Perjalanan diawali dengan naik KRL dari Stasiun Tanjung Barat menuju arah Stasiun Gambir. Rute terdekatnya adalah opsi turun di Stasiun Juanda atau Stasiun Gondangdia. Pilihan saat itu turun di Stasiun Gondangdia dengan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek online ke Stasiun Gambir karena ojek online lagi promo.

Opsi lainnya bisa ditempuh dari keluar Stasiun Juanda dengan lanjut menggunakan Busway Halte Juanda yang tepat berada di seberang Stasiun Juanda, yang kemudian lanjut menuju arah halte Stasiun Gambir.

Suasana dan Akses Menuju Stasiun Gambir

Stasiun Gambir merupakan stasiun bersarangnya kereta-kereta eksekutif. Sementara kereta ekonomi biasanya bersarang di Stasiun Senen.

Setibanya di Stasiun Gambir sudah ramai dijejali antusiasme para pemudik 2017 yang hendak menuju ke berbagai tujuan diseputaran Pulau Jawa.

Suasana Stasiun Gambir terbilang memenuhi indikator kenyamanan. Tak heran saya pribadi menilai Stasiun ini layak diganjar sebagai Stasiun terbaik di Indonesia.

Sejumlah fasilitas yang ditawarkan pihak pengelola pihak Stasiun cukup beragam. Mulai dari toilet yang bersih, mushola, tangga elevator, kursi-kursi, lapak fast food, gerai-gerai mini market pun berjejeran rapi di setiap sudut, dan fasilitas lainnya.

Sebelum memasuki Stasiun saya menyempatkan diri membeli sejumlah makanan di gerai Alfamart pojokan, bisa juga memilih Indomaret. Gerai tersebut menjadi langganan karena harganya yang normal (tak terkatrol naik) meski mentang-mentang berada di stasiun. Berbeda dengan lapak lain, apalagi yang gerainya tak ternama di sudut-sudut Stasiun Gambir terbukti mengatrol harga seenak sendiri (mahal bos).

Pembelian Tiket

Kereta yang hendak saya naiki bernama Kereta Api Eksekutif Bima (KA Bima). Sebelumnya saya telah membeli tiket di Tokopedia dengan alasan mereka sedang mengadakan PROMO. Nah, kita pasti demen banget sama beginian. Promo yang ditawarkan waktu itu cashback berbentuk saldo uang di Tokopedia.

Tiket yang saya beli seharga Rp 502.500 yang kemudian dikasih uang balik sekitar 30 ribuan yang langsung masuk ke dompet elektronik atau saldo Tokopedia. Lumayan kan buat belanja-belanja lagi atau buat membeli pulsa.

Sepintas Tentang KA BIMA

Kereta Bima merupakan kereta eksekutif relasi dari Jakarta (Gambir) menuju Surabaya dan Surabaya – Malang. 

Maksudnya si KA Bima ini rutenya memang Jakarta – Surabaya, tapi sembari nganggur menunggu balik ke Jakarta dia melipir dulu mengangkut penumpang Surabaya – Malang PP dengan motif menambah okupasi penumpang demi mendongkrak pendapatan tambahan bagi PT KAI tentunya.

Interior KA BIMA
Kalian mungkin belum tahu bahwa asal muasal penamaan kata Bima ini berasal dari kata Biru Malam. Kenapa ? karena dulunya kereta ini berwarna biru, meluncur malam hari, dan ibarat karakter setangguh Tokoh Bima dalam serial Mahabharata.

Kereta datang tepat waktu dan berangkat tepat pukul 16.30 wib (Sabtu, 17/6/2017) dengan waktu tiba di Stasiun Mojokerto keesokan harinya sekitar pukul 5 pagi.

Secara eksterior kereta ini dominan berwarna putih dan berwarna hijau pekat pada salah satu gerbong kargonya. Paduan panel jendela tampak lebar juga tulisan elektronik bertuliskan Kereta Api Indonesia kian menambah pesona KA ini.

Eksterior dan Interior Restorasi Gerbong Kereta Makan
Memasuki bagian interior terbilang cukup menarik. Seperti khas KA Eksektif lainnya, terdapat sejumlah fasilitas maupun fitur tersedia.

Bagian kursi memiliki sandaran yang bisa di atur kapan saja kamu mau dengan cara menekan tombol di sisi sandaran tangan, semisal mode posisi tegak duduk atau posisi tidur.

Pada bagian sandaran tangan juga terdapat fitur meja makan yang dapat dikeluarkan dengan cara membuka sandaran tangan pada bagian atas. Nah, bukalah tumpuan sandaran tangan, maka di dalamnya kamu akan menemukan mejanya.

Posisi leg room (ruang kaki) juga sangat luas mengingat kursi-kursi ini berdimensi 2-2 seat. Pada bagian bawah kursi depan kamu akan dimanjakan dengan fasilitas tumpuan kaki yang bisa diinjak.

Di depanmu, tepatnya di belakang kursi setiap penumpang kamu juga akan menemukan fasilitas majalah yang tertera dikeranjang jaring. Isi majalah terkait dunia perkereta-apian, manajemen, artikel, wisata, fotografi, dan lainnya.

Tak lupa ketika berangkat juga telah tersedia selimut dan bantal di setiap kursinya. Bila kita menengok ke atas (atap) kita akan menemukan lampu baca yang bisa ditekan langsung yang tentunya sangat membantu penerangan ketika kamu membaca pada malam hari karena ketika memasuki malam hari lampu utama di setiap gerbong akan sengaja diredupkan.

Pada sisi jendela terdapat cover window yang bisa ditarik bila kamu merasa silau dari luar semisal siang hari. Samping sisi juga ada colokan charger buat charge gadgetmu sepuasnya.

Fasilitas bersama setiap gerbong terdapat TV dan AC. Acara TV yang dimainkan kala itu tentang video-video kartun kereta, lagu-lagu, sampai film juga.

Sementara pada bagian toiletries terbilang rapi, wc duduk, wastafel, sabun tangan, tisu, dan kaca. Sedangkan pada bagian kereta makan tampak cukup standar seperti gerbong kereta makan pada umumnya, tapi dari segi kenyamanan memang lebih bagus eksekutif.

Apa saja yang bisa dilakukan di KA BIMA?

Kamu bisa membaca majalah yang telah tersedia, menyalakan gadget sepuasmu (mumpung ada colokan), memakai selimut juga bantal, menyalakan lampu baca, baca buku,ngemil, nonton TV, main ke restorasi kereta makan, nangkring keluar kereta saat kereta ngetem di suatu stasiun guna mengusir bosan atau membunuh waktu, dan lainnya.

Pagi harinya saya sempat mendapatkan BONUS satu botol air Le Minerale 600 ml dan snack crackers gratis dari petugas.

Kereta api memang transportasi tervaforit pilihan saya. Aktivitas mengenal orang baru, pemandangan hijaunya sawah, pegunungan, hingga city lights menambah kesan bonus wisata tersendiri ketimbang naik pesawat. Padahal harga tiket pesawat tak jauh beda, yakni Rp 600.000 an untuk rute Jakarta – Surabaya.

Simpulan

KA Bima bisa menjadi pilihan perjalanannmu. Sejumlah fasilitas menarik yang ditawarkan bisa kamu gunakan. Kereta ini cocok bagi kamu yang ingin mendambakan sensasi melihat pemandangan kesuburan dan hijaunya tanah Jawa dengan naik kereta yang nyaman dengan posisi jendela yang lebar.

Kesan naik KA BIMA cukup memuaskan, hanya saja sebaiknya lebih dipercepat lagi durasi waktu perjalanannya. Sebab, komparasi durasi waktu tempuh dengan KA Ekonomi tak begitu jauh yang rata-rata sekitar satu jam selisihnya.

Kritik konstruktif bagi pengelola mungkin sebaiknya memperbaiki kursi kereta agar lebih empuk mengingat bahannya yang seperti kursi mobil, rasanya bahan kursi yang berkain seperti kursi Sriwijaya Air/Garuda mungkin bisa dipertimbangkan.

Lebih dari itu, waktu tempuh juga semoga bisa lebih cepat dengan membunuh beberapa stasiun yang tingkat okupasinya rendah. Harapan lain, semoga kereta sedang/cepat rute Jakarta – Surabaya bisa segera tereksekusi mengingat jauh lebih berguna ketimbang kereta cepat Jakarta – Bandung yang sarat muatan populis alias politis semata
Share on Google Plus

About Mahfud Effendi

Fendi, Working as a Researcher, Content Manager (Menaradigital.com), Financial Blogger, Trader, and Videographer. Now, interested in the digital economy and creative world.

1 comment: