Indonesia dan Kore Selatan ialah aliansi strategis. Kedua negara memiliki potret perkembangan perekonomian yang menarik dan patut diteruskan untuk kepentingan mutualisme bersama.
![]() |
Image: https://m.tempo.co/read/news/2017/03/17/090856948/2-cara-cegah-tragedi-terumbu-karang-raja-ampat-terulang |
Investasi dan Ekonomi
Indonesia merupakan negara prioritas pertama penempatan investasi Korea ke luar negerinya. Tren minat dan nilai investasi Korea Selatan hingga 2015 terus meningkat dan menjadi salah satu kontributor investasi terbesar di Indonesia atau lebih tepatnya di posisi ke empat terbesar.
Pada tahun 2015, nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan sekitar 16 miliar USD atau setara Rp216 triliun. Bila di rinci lebih dalam, dari investasi sebesar itu, sebesar 4 miliar USD diantaranya masuk ke sektor strategis, seperti padat karya 2,8 miliar USD, Infrastruktur 538 juta USD, dan industri dibidang subtitusi impor 452 juta USD.
Industri pariwisata juga demikian, tren kunjungan wisata kedua negara terus meningkat. Pada tahun 2015, sebanyak 376.000 wisatawan Korea Selatan berkunjung ke Indonesia. Sama halnya, total wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan telah mencapai sekitar 200.000 wisatawan atau melonjak 13,5 persen dan potensi kunjungan selanjutnya sangat besar lantaran besarnya populasi penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 250 juta orang.
Potret Ekonomi Korea Selatan
Perkembangan perekonomian Korea Selatan sangat progresif dan fenomenal, terutama di dorong oleh keberhasilan akselerasi industrialisasinya. Produktivitas tenaga kerja meningkat berhasil menjadi yang tercepat dalam anggota OECD selama 25 tahun terakhir ini. Produk unggulannya harus diakui banyak tembus ke pasar global, termasuk menjadi produsen utama global.
Misalnya Handphone Samsung menguasai 30 persen pangsa pasar hampir di dunia, pada tahun 2015 perusahaan tersebut bahkan mampu meraih pendapatan sebesar 177 miliar USD. Besaran GDP Korea Selatan yang mencapai 1,4 triliun, Samsung berkontribusi terhadap GDP sekitar 13 persen.
Perekonomiannya juga di iringi dengan inflasi juga cukup moderat, surplus ekspor, dan distribusi pendapatan yang cukup merata. Tak heran bila Korea Selatan hingga kini berhasil menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor kedua belas di dunia dan nomor tiga asia.
Potret Ekonomi Indonesia
Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kurang berkualitas berkualitas. Sejumlah fakta yang ada juga menunjukkan bahwa Indonesia tengah berada pada bayang-bayang kuat middle income trap.
Tren lima tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tampak melambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,79 persen lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,02 persen.
Di mana selama kurun waktu 15 tahun hingga kini capaian pertumbuhan tak didukung signifikan oleh sektor tradable. Sebaliknya, sektor non tradable justru trennya tumbuh lebih tinggi ketimbang sektor tradable. Padahal sektor tradable ini menjadi mesin ampuh pemacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Sektor barang semacam manufaktur Indonesia sangat jauh dari kata puas dan terbatas. Data Intracen tahun 2014 mencatat bahwa sektor manufaktur Indonesia hanya 8,6 persen. Sedangkan ditataran rata-rata negara ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina sektor manufakturnya telah jauh di atas 50 persen. Padahal peranan sektor manufaktur sangat besar pengaruhnya terhadap penciptaan inovasi teknologi yang efektif dalam upaya peningkatan produktivitas.
Menyadari hal itu, maka diperlukan terobosan strategis di segala lini agar pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih berkualitas dan terhindar dari middle income trap, seperti Korea Selatan saat itu. Belajar dari keberhasilan pengalaman Korea Selatan saat itu, Indonesia masih memiliki peluang bila terus konsisten berbenah.
Infrastruktur, Industri Kreatif, dan Transportasi
Maka dari itu, kerjasama kedua negara yang juga sama-sama masuk sebagai anggota G-20 dan memiliki kesamaan ini penting kiranya untuk saling meningkatkan perdagangan, investasi, dan lainnya. Seperti diketahui Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya mempercepat dan membangun insfrastruktur.
Demikian pula, kini Indonesia sedang gencar mendorong industri kreatif lantaran Indonesia sadar akan besarnya potensinya. Komitmen itu mulai ditunjukkan Indonesia dengan mencanangkan program penciptaan 1000 technopreneurs baru.
Dari sekitar populasi 250 juta penduduk di Indonesia, 93 juta diantaranya ialah netizen aktif dengan total penjualan e-commerce tahun 2014 saja sempat menyentuh angka 2,6 miliar USD.
Kondisi tersebut tak hanya menjadikan produktivitas lewat akselerasi industrialisasi dan daya saing yang begitu penting. Akan tetapi, juga diperlukan konektivitas yang terintegrasi.
Ekonomi Indonesia memang harus diperkuat dengan transportasi terintegrasi sehingga lalu lintas barang lancar antar wilayah dan perbedaan harga menjadi lebih efisien serta stabil.
Transfer teknologi dan pengetahuan pun sudah berjalan dengan beberapa proyek strategis bersama, seperti pembangunan pesawat tempur, dan industri lainnya. Pengalaman keberhasilan Korea Selatan menjadi salah satu yang terbesar ekonomi kawasan paling berpengaruh patut dijadikan inspirasi bagi Indonesia untuk lebih proaktif dan progresif kedepannya.
Indonesia harus belajar dari salah satu negara Asia yang berhasil lepas dari krisis dengan cepat dan berhasil membangun negaranya menjadi kekuatan ekonomi baru berpengarah global patut dicontoh, yakni Republik Korea Selatan.Berawal dari negara yang termasuk agresif berhutang untuk membiayai ekonominya ternyata berhasil efektif. Kini negara itu bahkan mampu membiayai negara lain dan ekonominya melesat bak roket.Kala itu, Korea Selatan akhirnya menempuh jalan demokrasi, pemulihannya cepat, hukum sangat tegas, dan beberapa perusahaan yang sakit dibiarkan bangkrut dengan sendirinya dimakan krisis.
Keuangan dan Politik
Sebelumnya, pada pertengahan 2015 lalu parlemen komisi XI bidang Ekonomi dan Keuangan Indonesia sempat berkunjung ke Korea Selatan terkait mencari pembelajaran untuk penyusunan rancangan undang-undang perbankan Indonesia.
Kondisi perpolitikan di Korea Selatan juga terlihat masih stabil. Lawatan itu seolah menegaskan kehangatan dan keakraban hubungan baik kedua negara di mana Indonesia berpotensi menjadi ujung tombak ekonomi ASEAN serta Kore Selatan di Kawasan Asia Timur.
Komisi XI memahami pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan melakukan Penanaman Modak Negara (PMN) dan proses right issue terhadap PT. Wijaya Karya, PT. Krakatau steel, PT. Jasa Marga, dan PT. Pembangunan Perumahan. Selanjutnya pendalaman lebih lanjut Rapat Kerja senin tanggal, 3 Oktober 2016. Komisi XI jug meminta laporan keuangan Tahun 2015 audited PT. Wijaya Karya. PT. Krakatau Steel, PT. Jasa Marga, dan PT. Pembangunan Perumahan.
Oleh karena itu, beragam persoalan tersebut mendesak untuk segera dilakukan upaya serius bersama untuk mendapatkan formula jitu langkah-langkah penyelesaian yang progresif. Hubungan kedua negara yang sangat harmonis dan memiliki kesamaan visi membuat akselerasi ekonomi kedua negara sekaligus bisa menjadi pemimpin ekonomi paling berpengaruh di masing-masing kawasan sangat dimungkinkan terwujud.
Simpulan
Indonesia seharusnya banyak belajar dari pengalaman Korsel. Indonesia harus berbenah dan lakukan transformasi dengan mendorong industrialisasi manufakturnya. Tekad Korsel meredam hegemoni industri Jepang (Sony, etc) tampak berhasil, produk-produk Korsel melesat eksistensinya, seperti Elektronika (Samsung, LG, dll) dan serial hiburan (KPOK, Drama, dll).
Korsel tak henti-hentinya disiplin menegakkan bidaya semangat beriinovasi. Produk yang dihasilkan mulanya ialah produk berkualitas biasa, tapi mereka terus lakukan perbaikan tahap demi tahap hingga pada akhirnya menjadi produk unggulan global.
Tak heran bila Korsel mampu menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru di pentas dunia.
Apakah Indonesia bisa? Ya, kita wajib optimis. Ada momen bonus demografi yang tak boleh disia-siakan. Setidaknya kita cintai produk dalam negeri, fokus dalam bidang yang kita tekuni, dan teruslah menjadi manusia yang proaktif serta progresif.
Banyak kok produk Indonesia kualitas totalitas bahkan global, seperti POLYGON, HOKBEN, JCO, etc.
SALAM.
*Tulisan ini saya buat saat itu ketika misi tujuan TOR Kunjungan Parlemen Komisi XI DPR RI ke Republik Korea Selatan pada 2016. Beberapa saya gubah dan ada beberapa part yang tak bisa paparkan seluruhnya di postingan kali ini lantaran demi etika keamanan dan kenyamanan bersama.
Source Image: https://cdn.tmpo.co/data/2016/05/16/id_506750/506750_620.jpg
Source Image: https://cdn.tmpo.co/data/2016/05/16/id_506750/506750_620.jpg
0 comment:
Post a Comment